Adalah kalimat penggetar hati
Serupa bahasa dilantun lidah tanpa cela
Mengalirkan pesan tersirat
Dimengerti bagi yang terjerat
Tak harus tepat
Biarkan lewat
Sebab dia memikat
Diam tak perlu membeku
Bicara tak harus lewat kata
Menyadarimu lekat di rongga mata
Tak ubahnya melaknat hati yang mungkin buta
Pernah jatuh bersama nasib
Karena dia pencuri karib
Pernah hadir tanpa salam
Datang dalam kelam selembar kalam
Menasbih keluh hati yang sekarat
Memberi perih goresan karat
Dia yang jatuh sekali lagi
Menimpa remahan hati berulangkali
Apakah siksa jadi jawaban?
Atau nikmat tak terelakkan?
Karena ujung kalimat di pucuk lidah
Telah bersemayam lama di remuk asa yang lelah